Selasa, 15 Juni 2010

Antara Harta dan Kasih Sayang

Kalau orang ditanya untuk memilih harta atau kasih sayang, jawaban apa yang akan banyak dipilih. Melihat ekonomi Indonesia sekarang ini, mungkin akan banyak orang yang memilih harta dari pada kasih sayang. Tapi mungkin yang berpikir seperti itu hanya orang-orang yang gila akan harta. Buktinya orang-orang yang hidupnya sangat sederhana lebih memilih kasih sayang. Hal itu disebabkan oleh adanya rasa kehilangan saat orang yang tadinya sederhana menjadi kaya. Rasa kehilangan seperti yang tadinya makan bersama dan bekerja bersama menjadi sendiri. Dan biasanya orang yang tadinya sederhana lalu menjadi kaya akan menjadi orang yang sombong. Tapi tidak semua orang sederhana menjadi sombong, itu semua juga tergantung orang masing-masing.
Kekayaan bukanlah hal yang selalu membahagiakan dan bukan juga hal yang terpenting didunia ini. Banyak orang yang kaya tetapi anaknya tidak merasa bahagia sama sekali dikarenakan orang tuanya hanya bekerja,bekerja dan bekerja tanpa memikirkan anaknya sama sekali. Hal itu adalah yang menyebabkan kenakalan-kenakalan anak jaman sekarang. Sebenarnya dia hanya ingin diperhatikan orang tuanya tapi hanya salah caranya.
Kekayaan juga membuat orang rela melakukan apa saja. Seperti halnya merebut suami atau istri orang hanya karena orang itu kaya atau melakukan tindak korupsi yang dilakukan banyak orang saat ini. Kalau uang yang dikorupsi adalah uang orang-orang yang jahat sih tidak apa-apa. Tapi kenapa selalu uang Negara yang di korupsi. Padahal uang Negara juga uang rakyat kecil. Dan rakyat kecil lebih membutuhkan dari pada para koruptor itu. Apa mereka itu tidak pernah berfikir bagaimana penderitaan rakyat kecil?apa mereka tidak dihantui rasa bersalah?
Kekayaan bukanlah apa-apa tanpa kebahagiaan dan rasa aman. Percuma kita kaya tanpa bahagia dan terus menerus dihantui oleh rasa takut pada diri sendiri. Jadi kalau orang yang sadar, dia akan memilih kasih sayang dari pada kekayaan yang tidak akan dibawa sampai mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar